MENUJU DESA CANTIK : Tedunan Sadar Transformasi Digital untuk Transparansi dan Kemajuan Desa

Di era digital saat ini, desa sebagai agen pemerintahan terdepan dalam pelayanan publik di tingkat masyarakat dituntut untuk lebih tertib administrasi, transparan, dan efisien. Program Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) yang digagas oleh BPS sebagai sarana meningkatkan kemampuan aparatur desa dalam pengelolaan dan pemanfaatan data statistik. Sebagai langkah persiapan menuju Desa Cantik, mahasiswa KKN-PPM UGM 2025 di Desa Tedunan mengangkat beberapa inovasi untuk meningkatkan kualitas tata kelola desa berbasis data dan teknologi informasi di Desa Tedunan. Program ini mencakup digitalisasi arsip bantuan, pemetaan dan tagging pembangunan dalam SID, e-katalog UMKM, hingga pembenahan SOP dan surat-menyurat desa. Dengan mengedepankan pendekatan kolaboratif antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat, diharapkan transformasi digital ini dapat menciptakan desa yang lebih cerdas, tertib, dan siap menghadapi tantangan pembangunan ke depan secara berkelanjutan.
Jumlah UMKM di Desa Tedunan tergolong banyak, tetapi masih minim data yang mengelompokkannya. Dalam upaya mendorong kemajuan ekonomi lokal berbasis teknologi, Zahra Formani (Zahra) dari program studi Teknik Kimia mengangkat program kerja bertajuk Pembuatan E-Katalog UMKM di Sistem Informasi Desa (SID). Kegiatan ini berlangsung selama sepuluh hari, terhitung sejak tanggal 1 hingga 10 Juli 2025. Tujuan utama dari program ini adalah mendata dan mengklasifikasikan pelaku UMKM aktif di desa sebagai langkah awal menuju integrasi data ke dalam platform digital desa. Digitalisasi melalui SID diharapkan mampu memberikan eksposur lebih luas terhadap produk lokal, serta menjadi alat promosi resmi yang memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi seputar usaha warga. Dengan adanya sistem katalog digital, Desa Tedunan semakin siap menghadapi era transformasi digital di bidang ekonomi kerakyatan. Pendataan dilakukan penelusuran langsung ke lapangan dengan melakukan observasi, wawancara, serta dokumentasi untuk mengidentifikasi jenis usaha, produk unggulan, dan profil singkat pelaku usahanya. Data yang diperoleh meliputi nama pemilik usaha, bidang usaha, kontak yang bisa dihubungi, dan lokasi operasional.
Seluruh informasi dihimpun dalam spreadsheet digital yang terstruktur dan mudah diakses untuk nantinya diserahkan kepada pihak perangkat desa. Dokumen ini menjadi bahan utama dalam proses input ke fitur e-katalog dalam Sistem Informasi Desa (SID), yang nantinya dapat diakses oleh publik untuk mengenal UMKM lokal secara langsung, sehingga dapat memperkuat posisi UMKM desa dalam ekosistem digital yang lebih luas. Program ini mendapat sambutan positif dari pelaku UMKM maupun pemerintah desa karena memberikan manfaat nyata bagi pengembangan usaha lokal. Selain memperkenalkan teknologi pengelolaan data digital, kegiatan ini juga menjadi jembatan kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah dalam membangun sistem informasi yang partisipatif dan akurat. Ke depannya, e-katalog ini diharapkan terus diperbarui dan dimanfaatkan sebagai alat promosi resmi desa dalam berbagai agenda ekonomi dan pembangunan.
Dalam rangka meningkatkan tertib administratif di Desa Tedunan, Syafa’ana (Ana) dari program studi Kimia mengangkat program mengenai Desa Cantik : Penyesuaian penulisan surat menyurat dan pengamanan arsip produk hukum di Desa. Kegiatan ini mencakup pendampingan kepada perangkat desa dalam penyesuaian penulisan surat menyurat agar sesuai dengan tata naskah dinas yang berlaku, baik dari segi format, bahasa, maupun penempatan cap dan tanda tangan. Selain itu, Ana juga membantu dalam pengamanan arsip produk hukum desa melalui proses pendataan dan digitalisasi dokumen seperti peraturan desa dan keputusan kepala desa ke dalam Sistem Informasi Desa (SID). Upaya ini tidak hanya mempermudah pencarian dan pengawasan dokumen, tetapi juga memperkuat akuntabilitas pemerintahan desa di mata masyarakat.
Program Desa Cantik: Digitalisasi Arsip dan Data Terpadu untuk Desa Cerdas dan Tertib Administrasi yang diinisiasi oleh Shofi Na’ila Haniefah (Shofi) merupakan langkah strategis dalam mendukung transformasi digital di tingkat desa. Program ini bertujuan untuk mendigitalisasi arsip data kependudukan dan mengintegrasikannya dalam satu sistem terpadu. Namun, permasalahan mendasar ditemukan, yakni desa belum memiliki data kependudukan yang akurat dan menyeluruh, termasuk informasi penting seperti sumber air yang digunakan warga, sistem pembuangan limbah, dan akses listrik. Oleh karena itu, pengambilan data dilakukan secara door to door khusus di wilayah RT 2 RW 1 Desa Tedunan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya manusia dan waktu. Hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa sebagian besar rumah telah memiliki akses listrik, WC, dan septic tank. Namun, tantangan masih terlihat dalam aspek sanitasi, terutama pada sumber air dan pembuangan limbah MCK. Sekitar 50% warga masih menggunakan air sumur, bahkan untuk keperluan minum, tanpa memastikan kelayakannya. Serta 50% juga belum memiliki penampungan sanitasi yang baik. Temuan ini menjadi alarm penting bagi pemerintah desa untuk meningkatkan perhatian terhadap kualitas air dan infrastruktur sanitasi sebagai bagian dari pembangunan desa yang berkelanjutan dan berbasis data.
Tata kelola administrasi—terutama terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) surat menyurat— di Desa Tedunan masih belum tertata rapi dan terintegrasi dengan baik. Dokumen SOP yang sudah terupload di dalam SID masih sangat minim, bahkan beberapa belum tertuliskan, sehingga masih sulit diakses secara cepat oleh perangkat desa dan masyarakat. Kondisi ini dapat menghambat efektivitas pelayanan. Menjawab tantangan tersebut, program Digitalisasi SOP dan Jurnal Kegiatan: Upaya Peningkatan Transparansi dan Efektivitas Pelayanan Desa oleh Jauza Hanifah Azzahra (Jauza) dari program studi Biologi hadir sebagai inovasi untuk meningkatkan transparansi dan efektivitas pelayanan desa. Melalui digitalisasi, seluruh SOP surat menyurat akan disusun, diperbarui, dan disimpan dalam satu sistem terpadu yang mudah diakses oleh perangkat desa, masyarakat, maupun pihak terkait. Selain itu, jurnal kegiatan desa—yang berisi catatan program, rapat, dan kegiatan lainnya—akan terdokumentasi secara sistematis dan transparan. Dengan langkah ini, diharapkan proses pelayanan menjadi lebih cepat, akurat, dan akuntabel, sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa.
Pada bidang pertanian, data aset terkait dengan kepemilihan lahan juga menjadi permasalahan yang dilirik untuk arahkan dalam transformasi digital. Program kerja Desa Cantik : Digitalisasi Data Aset Kepemilikan Lahan Pertanian Desa Tedunan di Sistem Informasi Desa yang diinisiasi oleh Mayda Rekha Azizah (Mayda) dari program studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. Program ini merupakan langkah strategis yang dirancang dengan tujuan untuk mendorong transformasi digital di tingkat desa, terutama data aset desa di bidang pertanian terkait dengan kepemilikan lahan. Data kemudian akan diintegrasikan ke dalam sebuah sistem yang terkoordinasi secara menyeluruh yaitu website resmi sistem informasi desa di Desa Tedunan. Namun, dalam pelaksanaannya ditemui beberapa kendala dan tantangan utama terkait dengan pendataan aset desa, khususnya karena beberapa variabel belum terpenuhi. Salah satu yang paling menonjol adalah variabel identitas pemilik lahan yang bukan merupakan penduduk atau tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) yang terdaftar di Desa Tedunan.
Kebutuhan data digital tidak hanya dalam bidang pertanian, tetapi juga pada aspek pemetaan wilayah desa secara keseluruhan. Sebagai bagian dari upaya mendukung tata kelola pemerintahan desa berbasis digital, Muhammad Choirun Na’im (Na’im) dari program studi Teknologi Rekayasa Pelaksanaan Bangunan Sipil mengangkat program mengenai Peningkatan Pemetaan Desa di Website SID. Latar belakang program ini didasari oleh kebutuhan desa untuk memiliki data spasial yang akurat dan terintegrasi sebagai dasar perencanaan pembangunan, pengambilan kebijakan, serta pelayanan publik. Tujuan utama dari program ini adalah memperbarui dan melengkapi bagian pemetaan desa pada Sistem Informasi Desa (SID) agar lebih informatif, responsif, dan sesuai dengan kondisi lapangan terkini. Proses pemetaan dilakukan melalui serangkaian tahapan mulai dari pengumpulan data lapangan, identifikasi batas wilayah, titik fasilitas umum, kawasan perumahan, hingga pengolahan data spasial menggunakan perangkat lunak pemetaan digital. Seluruh hasil pemetaan kemudian diintegrasikan ke dalam fitur Pemetaan yang tersedia dalam website SID Desa Tedunan.
Program ini secara khusus menyasar bagian pemetaan dalam Website SID Desa, yang sebelumnya masih bersifat umum dan belum mencerminkan kondisi aktual wilayah desa secara rinci. Dengan adanya pembaruan ini, pihak pemerintah desa dan masyarakat dapat dengan mudah mengakses peta digital yang memuat informasi penting seperti sebaran fasilitas publik, potensi wilayah, dan zona perencanaan pembangunan desa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi informasi sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Sebagai tambahan, program ini juga melibatkan transfer pengetahuan kepada perangkat desa terkait penggunaan dan pembaruan peta secara berkala, sehingga keberlanjutan program tetap terjaga.
Selain itu, Na’im juga menginisiasi program Tagging Hasil Pembangunan dan Kawasan Permukiman melalui Website SID untuk Optimalisasi Perencanaan Desa Tedunan yang didasari oleh pentingnya pendataan pembangunan desa secara digital dan terintegrasi. Pelaksanaannya dilakukan untuk memperbarui serta melengkapi data spasial dan non-spasial yang ada di Website SID, sehingga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah desa dalam proses perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan berbasis data. Pengumpulan data mengenai penandaan kawasan permukiman masyarakat dilaksanakan dengan bantuan perangkat desa. Selain itu, Na’im juga melakukan survei dan koordinasi bersama perangkat desa serta warga setempat untuk memastikan titik-titik pembangunan dan kawasan permukiman yang telah terealisasi. Hasil data (penandaan kawasan) diinput dalam lembar spreadsheet yang akan masukkan kedalam Website SID.
Program ini juga turut memberikan pelatihan singkat kepada operator desa agar mampu memperbarui data pemetaan secara mandiri ke depannya. Dengan adanya program tagging ini, diharapkan Pemerintah Desa Tedunan dapat memiliki basis data pembangunan yang lebih lengkap dan dapat diakses kapan saja. Selain itu, masyarakat pun dapat mengetahui perkembangan pembangunan di desa mereka secara transparan dan partisipatif melalui Website SID.
Transformasi digital bukan sekadar tren, tetapi sebuah kebutuhan untuk menciptakan tata kelola desa yang tertib, transparan, dan berkelanjutan. Melalui digitalisasi arsip, e-katalog UMKM, pembenahan SOP, integrasi data aset pertanian, hingga pembaruan pemetaan dan tagging pembangunan, akan saling melengkapi dalam membangun ekosistem data yang akurat dan mudah diakses. Inisiatif-inisiatif kecil ini menjadi awal besar menuju Desa Tedunan yang semakin maju, transparan, dan berbasis data.



Komentar baru terbit setelah disetujui Admin